Saturday, February 22, 2020

Objek IPA dan Pengamatannya

A. Besaran pokok dan turunan
Kamu akan selalu memakai besaran dan satuan ini untuk perhitungan. Sebelumnya, kalian tahu apa yang disebut besaran? Nah, iyak bener banget, besaran adalah segala sesuatu yang dapat diukur, mudah ya definisinya? Kenapa besaran itu semua yang bisa di ukur? Karena di dunia ini tidak semuanya dapat diukur. Misalnya keindahan pemandangan dll.

Maka para ilmuwan terdahulu melakukan kesepakatan untuk membuat suatu acuan pengukuran yang seragam untuk mengurangi kebingungan dalam melakukan pengukuran, maka itu mereka membuat sistem besaran pokok .

7 Besaran Pokok yang sudah disepakati secara Internasional dan memiliki satuan Internasional (SI), yaitu:
      1.       Panjang,
Panjang memiliki satuan internasional (SI) meter (m). Panjang Satu meter didefinisikan sebagai jarak yang ditempuh cahaya dalam selang waktu 1/299.792.458 detik.

      2.       Massa,
Massa merupakan besaran pokok untuk menentukan kuantitas benda. Massa memiliki satuan internasional (SI) kilogram (kg). Massa 1 kg didefinisikan sebagai massa sebuah silinder yang terbuat dari campuran platinum-iridium yang sekarang disimpan di Sevres, Paris, Perancis.

      3.       Waktu,
Waktu memiliki satuan internasional (SI) sekon (s). Satu sekon didefinisikan sebagai waktu yang dibutuhkan oleh atom cesium untuk bergetar 9.192.631.770 kali.

      4.       Suhu,
Suhu adalah ukuran panas suatu benda. Suhu memiliki satuan internasional (SI) kelvin (K). Suhu merupakan besaran pokok yang nilainya dapat langsung ditentukan.

      5.       Intensitas Cahaya,
Intesitas cahaya adalah pancaran radiasi monokromatik dalam suatu arah dari satu sumber cahaya dengan frekuensi 540 x 1012 Hz yang mempunyai intensitas radian 1/683 watt per radian. Intesitas Cahaya memiliki satuan internasional (SI) candela (cd).

      6.       Kuat Arus listrik,
Kuat arus listrik adalah besaran pokok yang memiliki satuan internasional (SI) ampere (A). Satu ampere adalah kuat arus listrik yang dibutuhkan untuk memindahkan muatan listrik 1 couloumb selama 1 detik.

      7.       Jumlah Zat,
Jumlah zat adalah besaran yang menyatakan jumlah elementer zat, baik berupa molekul, unsur, ion, ataupun senyawa. Jumlah zat memiliki satuan internasional (SI) mol. Satu mol didefinisikan sebagai jumlah zat yang banyak sama dengan banyaknya 12 gram atom karbon-12.


Selain besaran pokok, kita juga mengenal istilah besaran turunanbesaran turunan ini adalah satuan besaran yang diturunkan dari besaran pokok, misalnya pembagian atau perkalian 2 besaran pokok dan lain-lain.
Besaran turunan ini ada banyak, sehingga kalian akan tahu seiring berjalannya waktu, karena untuk sekarang belum banyak digunakan, tetapi ada baiknya kalian lihat Tabel berikut: 

Nah, itulah tadi yang disebut dengan besaran pokok dan besaran turunan yang kita bahas secara sekilas, besaran ini dicipkatan unutk memudahkan manusia dalam melakukan perbandingan pengukuran, karena jika besaran yang berbeda-beda digunakan akan menimbulkan kerepotan tersendiri dalam pencocokannya.

B. Pengukuran Besaran Pokok

1. Pengukuran panjang
Beberapa jenis alat ukur yang digunakan untuk mengukur panjang suatu benda. Untuk menentukan ketepatan dalam pengukuran panjang harus disesuaikan dengan ketelitian alat ukur panjang yang digunakan. 
a). Mistar 1 meter, mengukur panjang kurang dari 100 cm dengan ketelitian 1 cm.
b). Mistar 30 cm, mengukur panjang kurang dari 30 cm dengan ketelitian 1 mm.
c). Jangka Sorong, mengukur panjang kurang dari 10 cm dengan ketelitian 0,1 mm.
d). Mikrometer sekrup, mengukur panjang kurang dari 2,5 cm dengan ketelitian 0,01 mm.

2. Pengukuran Massa
Alat yang digunakan mengukur massa adalah neraca adapun macam dan jenisnya bermacam-macam, antara lain: neraca ohouse, neraca duduk, neraca sama lengan, dan neraca digital. Prinsip kerja neraca adalah membandingkan massa benda dengan anak timbang. Pengukuran dengan neraca bisa dilakukan dengan menggeser anak tingang atau dengan menambah-mengurang beban yang diukur massanya.

3. Pengukuran Waktu
Alat ukut waktu adalah arloji, stopwatch, jam atom

4. Pengukuran Volume tak beraturan
Untuk mengukur volume tak beraturan dapat dilakukan dengan menggunakan gelas ukur dan gelas pancur.
  • mengukur dengan gelas ukur, dengan mengetahui selisih volume akhir dengan volume awal, maka kita mengetahui volume benda tak beraturan tersebut.
  • mengukur dengan gelas pancur, dengan mengetahui ketinggian zat cair yang tumpah dari gelas pancur maka kita dapat mengetahui volume benda tak beraturan tersebut.


No comments:

Post a Comment