Saturday, February 22, 2020

Klasifikasi Materi dan Perubahannya

A. Zat padat, cair, dan gas
Teman-teman bagaimana cara mengklasifikasikan materi (zat)? Perlu kalian tahu bahwa ada dua cara untuk menggolongkan materi, yaitu secara fisika dan secara kimia. Nah, di materi  ini kita akan membahas terlebih dahulu tentang penggolongan materi (zat) secara fisika. Penggolongan materi (zat) secara fisika itu lebih menekankan pada wujud materi, seperti padat, cair, dan gas.

Ketiga wujud zat di atas secara umum terdapat di alam namun berbeda bentuk fisis, hal ini disebabkan karena perbedaan keadaan. Contohnya air, terdapat sebagai es (air dalam wujud padat), air yang berwujud cair, dan sebagai uap air (gas). Perbedaan fisis zat satu dapat saling berubah wujud satu ke yang lain. 

Ciri utama secara fisis ditinjau pada bentuk dan volume zat. zat padat adalah memiliki sifat tegar. Padatan cenderung mempertahankan bentuknya jika diterapkan gaya luar volumenya tetap. Di sisi lain, Zat cair dan zat gas berupa berfluida. Itu artinya zat cair dan gas dapat mengalir dan bentuknya dapat berubah sesuai wadahnya jika dikenai gaya luar. Volume zat cair tetap sedangkan zat gas berubah.

B. Unsur, senyawa, dan campuran
Teman-teman tahu nggak kalau penggolongan materi secara kimia itu lebih menekankan pada komposisi dan struktur materi, seperti zat tunggal dan campuran. Mari kita dalami materi berikut:

1. Unsur
Unsur adalah zat murni yang tidak dapat diuraikan menajdi zat-zat lain yang lebih sederhana dengan reaksi kimia sederhan dengan reaksi kimia biasa (bukan reaksi nuklir). Unsur merupakan bahan dasar penyusun materi. Sampai saat ini dikenal 112 macam unsur alam dan unsur buatan, baik berupa unsur logam, maupun unsur nonlogam.

Unsur logam seperti besi, misalnya. Tersusun atas atom-atom besi. Sementara unsur nonlogam seperti belerang, tersusun atas atom-atom belerang.
Unsur buatan semisal Eistenium merupakan unsur yang tidak stabil atau bersifat radioaktif. Unsur-unsur yang terdapat di alam ditemukan dalam keadaan bebas atau dalam keadaan bersenyawa dengan unsur lain membentuk suatu materi yang sifatnya berbeda.
Jadi mengklasifikasikan materi (zat) berdasarkan sifat kimia, bahwa materi (zat) digolongkan berdasarkan komposisi dan sifat materi (zat) tersebut. 
2. Senyawa
Teman-teman senyawa berbeda dengan unsur, senyawa adalah zat murni yang dapat terurai dengan reaksi kimia biasa membentuk zat-zat lain yang lebih sederhana. Senyawa merupakan gabungan dua unsur atau lebih yang terdapat dalam suatu materi, yang dihasilkan melalu reaksi kimia. Adapun contoh dari senyawa: minyak bumi, karbohidrat, lemak, protein, kapur, dan banyak lagi yang lainnya.

Contoh senyawa yang paling mudah kita dapat adalah air. Mengapa ? Pertama karena air dengan cara elektrolisis air dapat terurai menjadi gas hidrogen dan gas oksigen, komposisi keduanya lebih sederhana daripada air. Kedua antara air, hidrogen dan oksigen, masing-masing memiliki sifat fisika dan sifat kimia yang berbeda.

3. Campuran
Terus campuran itu apa? Teman-teman tahu apa belum...? Mari kita pelajari lebih lanjut. Materi dikatakan campuran apabila materi tersebut memiliki keragaman dalam komposisi dan sifat-sifat zat asalnya masih tampak. Campuran dapat dikenal secara langsung disebabkan keragaman komponen penyusunnya. Walaupun demikian, kadang-kadang komponen penyusun campuran demikian halus, sehingga bila diamati tanpa bantuan alat mikroskop sukar dibedakan komponen-komponen penyusunnya. 

Campuran dapat digolongkan menjadi dua, yaitu campuran serbaneka (heterogen) dan campuran serbasama (homogen).
a. Campuran serbaneka (heterogen) 
Dimanan komponen penyusunya masih terlihat dan sifat masing-masing komponen masih tampak.

b. Campuran serbasama (homogen)
Suatu campuan dikatakan homogen apabila keseluruhan materi penyusun campuran itu tidak dapat dibedakan satu dengan yang lainnya, tetapi sifat masing-masing komponen penyusunnya masih tampak.
Misalnya air teh manis yang merupakan campuran dari air, teh dan gula. Dari sudut pandang manapun kita amati, air teh manis itu tampak homogen. Baik warna, rasa, maupun kekentalannya, sehingga, dari dalam satu gelas tersebut, kta tidak dapat membedakan mana bagian yang merupakan teh, air, atau gula. Tetapi sifat dari masing-masing komponennya masih ada, seperti rasa manis dari gula warna merah dari teh, atau wujud cair yang berasal dari sifat fisika air.

C. Sifat fisika dan kimia
Teman-teman kalian tahu nggak kalau perubahan fisika dan kimia adalah kajian penting dalam ilmu kimia, terutama ketika menelusuri perubahan materi dan mekanisme perubahannya. Adanya perubahan fisika dan kimia dapat dikenali dari keadaan awal materi yang berbeda dengan keadaan akhir materi setelah mengalami perubahan. Perbedaan ini ditunjukan oleh sifat maupun komposisinya. Hal ini menandakan bahwa sifat-sifat setiap materi perlu dipelajari sebelum dan sesudah terjadi perubahan.

D. Perubahan fisika dan kimia
Keadaan materi dapat dikenali berdasarkan sifat fisis maupun sifat kimianya. Sifat fisis suatu materi dapat diketahui dari kemampuan melakukan perubahan atau reaksi kimia dan dibedakan menjadi dua peruahan, yaitu:
1. Perubahan fisika
Perubahan fisika adalah perubahan materi yang tidak disertai dengan pembentukan zat yang jenisnya baru

Perubahan yang terjadi hanya fisiknya saja, contohnya air dapat berwujud zat padat (es batu), air dapat berwujud cair (air), dan dapat berwujud gas (uap air). perubahannya bisa sebaliknya atau kembali. 

2. Perubahan kimia
Perubahan kimia adalah perubahan materi yang disertai dengan pembentukan zat yang jenisnya baru.

Perubahan yang disertai zat jenis baru, contohnaya kayu dibakar akan menghasilkan zat jenis baru antara lain: panas, asap, arang/abu, cahaya. Zat jenis baru yang terbentuk sifatnya permanen dalam arti, apabila dikembalikan tidak menjadi kayu lagi.

No comments:

Post a Comment